MENJADI MAHASISWA VISIONER DAN BERKEPRIBADIAN ISLAM




Oleh : Edi Surya Nurrohim (Mahasiswa Teknik Informatika UNCP, Ketua LDK LK-Sistra UNCP)


Apa yang terbayang ketika kita mendengar sosok mahasiswa? Mungkin saja kita menggambarkannya seperti seorang pemuda ataupun pemudi yang telah menyelesaikan studinya dari SMA ataupun SMK kemudian melanjutkan studi ke jenjang berikutnya yaitu kuliah atau bisa saja kita langsung dengan sigap mendapatkan gambaran mahasiswa adalah orang yang sering berdemo dan merusak fasilitas-fasilitas negara. Jika hal ini yang selalu ada pada benak anda tentu hal ini tidaklah salah karena anda memandang mahasiswa  dari segi pemahaman anda. Lalu sebenarnya apa dan siapa itu mahasiswa ? mari kita melangkah ke pembahasan mahasiswa, jadi pengertian mahasiswa secara harfiah adalah seseorang yang belajar baik di sekolah tinggi, institute, universitas, akademi maupun perguruan tinggi. Definisi mahasiswa sendiri adalah seseorang yang belajar di perguruan tinggi setelah menamatkan Sekolah Menengah Atas (SMA), menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), KBBI menjelaskan makna mahasiswa adalah seseorang yang menuntut ilmu di perguruan tinggi. Di dalam dunia pendidikan, status mahasiswa adalah status tertinggi seorang murid di dunia pendidikan.

Peran mahasiswa diantara terdapat 4 pokok yang harus di ketahui oleh kita yang bernotabene sebagai kaum intelektual atau mahasiswa :

1.      Agent Of Change (Generasi Perubahan)
Artinya kita sebagai mahasiswa di ibaratkan adalah sebuah roda-roda yang akan selalu bergerak berputar untuk melakukan dan berkonstribusi dalam perubahan, harus selalu di ingat bahwa perubahan yang terjadi dari era penjajahan kolonialisme sampai orde reformasi adalah tak luput dari campur tangan kaum intelektual dan mahasiswa, itulah mengapa mahasiswa menjadi sosok yang sangat urgent dalam perubahan saat ini,sebab ditanganmu lah arah perubahan mahasiswa.

2.      Sosial Control (Generasi Pengontrol)
Artinya kita sebagai mahasiswa adalah salah satu sosok yang di perhitungkan di dalam sebuah masyarakat maupun pemerintahan dalam mengontrol setiap kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah pusat, maka bukan hanya di butuhkan sosok mahasiswa yang pandai dalam berorganisasi, namun kita sebagai mahasiswa juga harus mampu membuktikan kepandaian kita dalam bidang akademis. Inilah yang akan kita sumbangkan kelak ke masyarakat nilai-nilai luhur dari pengabdian kita ke masyarakat luas.

3.      Iron Stock (Generasi Penerus)
Artinya kita sebagai mahasiswa adalah calon dan sosok penerus dan pemimpin-pemimpin di masa depan kelak, sebab orang yang memimpin kita saat ini tidak ada yang abadi, semua akan mati dan tertelan oleh jaman yang selalu berubah, maka kita saat ini adalah kita di masa depan, sosok apa yang kita lakukan saat ini adalah sosok yang akan ada di masa depan, kitalah yang akan menjadi pengganti para pemimpin saat ini kelak.

4.      Moral Force (Gerakan Moral)
Artinya kita adalah sosok yang kelak nanti akan menjadi panutan di masyarakat, maka dari itu sudah seharusnya kita sebagai kaum terpelajar memiliki nilai dan ahlak yang baik, sebab hal ini akan menjadi contoh untuk ke masyarakat luas. Maka sebagai sosok mahasiswa kita haram untuk melakukan tindak kekerasan maupun perilaku yang tidak terpuji terlebih lagi yang tidak sesuai dengan syari’at Islam, sebab kita adalah sosok-sosok orang yang akan menjadi panutan kelak di masyarakat luas.

Setelah membahas peranan mahasiswa tentu kita sadar dan mengerti ternyata tidaklah mudah menjadi sosok mahasiswa, namun cukupkah kita mengetahui hal tersebut, selain harus mengetahui peran kita sebagai mahasiswa hal yang tidak kalah pentingnya adalah mahasiswa haruslah visioner. Makna visioner adalah orang yang memiliki tatapan ataupun pandangan jauh kedepan, yaitu sebuah gambaran tentang apa yang harus dicapainya di masa depan. Ini salah salah satu hal yang penting dimiliki oleh mahasiswa saat ini. Mahasiswa telah kosong akan visi yang realistis, kebanyakan fakta di lapangan mahasiswa memiliki visi yang imajiner, sekedar angan-angan namun tak tahu bagaimana cara menggapai visi tersebut. Maka sudah seharusnya mahasiswa bangkit dan sadar dari visi yang hanya angan-angan belaka, sebelum menjawab apa visi kita sebagai mahasiswa, wajib bagi kita untuk mengetahui 3 poin penting ini dan menjawabnya dengan jawaban yang benar, sebab salah dalam menjawab pertanyaan ini akan menjadi kesalahan yang fatal dalam kehidupannya.

1.      Dari mana manusia dan kehidupan ini berasal ?
2.      Untuk apa manusia dan kehidupan ini ada ?
3.      Akan kemana manusia dan kehidupan setelah ini ?

Dengan menjawab 3 pertanyaan mendasar tadi, maka orang itu akan menjadikan landasan mendasar tadi pada setiap simpul kehidupannya, terlepas dari salah atau benarnya ia menjawab. Sebenarnya pertanyaan ini telah dijawab oleh 3 pemikiran atau ideologi besar di dunia yaitu:
1.      Ideologi Sosialis-Komunisme
2.      Ideologi Kapitalisme-Sekuler
3.      Ideologi Islam

Ideologi Sosialisme-Komunisme
Selanjutnya kita mencoba menjawab bagaimana arah pemikiran sosialisme menjawab 3 pertanyaan mendasar ini. Sosialisme menganggap bahwa dari mana manusia dan kehidupan ini berasal ? jawaban dari Sosialisme adalah Manusia dan kehidupan ini berasal dari materi. Untuk apa manusia dan kehidupan ini ada ? untuk bersenang-senang karena wajar menurut mereka manusia di ciptakan dari materi karena itu mereka menggap bersenang-senang adalah tujuan hidup di dunia ini. Akan kemana manusia dan kehidupan setelah ini ? Sosialis menjawab bahwasanya mereka akan kembali menjadi materi seperti sebelumnya. Jawaban dari orang-orang sosialis inilah yang akan menjadikan setiap aktivitas yang dilakukan sesuai dengan apa yang mereka pahami tentang jawaban mendasar tadi, maka suatu hal yang wajar para Sosialis menafikkan tuhan atau menganggap bahwa tuhan tidak ada dalam kehidupan mereka, sebab mereka menganggap semua tercipta dengan sendirinya melalui proses evolusi yang terjadi. Sebutan untuk mereka para sosialis adalah atheis atau sama dengan tidak bertuhan.

Ideologi Kapitalisme-Sekuler
Berikut adalah arah pemikiran bagaimana sebenarnya ideologi Kapitalisme dalam menjawab pertanyaan mendasar di atas, dari mana manusia dan kehidupan ini berasal ? jawaban dari kapitalisme adalah manusia dan kehidupan ini berasal dari tuhan. Kemudian untuk apa manusia dan kehidupan ini ada ? jawaban dari kapitalisme adalah untuk bersenang-senang. Akan kemana manusia dan kehidupan setelah ini ? jawabannya adalah akan binasa dan kembali ke tuhan sang pencipta. Secara garis besar perbedaan sosialisme hanya terletak pada jawaban pertama dan ke tiga, kapitalisme-sekuler memiliki kesalahan dimana tuhan tidak bisa mengatur manusia, jadi manusia bisa bebas membuat hukum dan aturan sesuai kemauan manusia bukan sang pencipta.

Ideologi Islam
Pemikiran Islam sebenarnya telah lama ada semenjak Rasulullah SAW di utus oleh Allah SWT turun di muka bumi dan berdirinya negara Islam pertama di Madinah Al-Munawaroh. Pemikiran islam bukan hanya di emban di madinah, namun pemikirannya telah mencapai kegemilangan yang nyata, fakta membuktikan selama 14 abad silam ¾ belahan dunia adalah negara islam yang semuanya warga negaranya tunduk terhadap satu kepemimpinan yaitu khalifah dan aturan syari’at di dalamnya terlepas itu muslim maupun non-muslim. Dalam hal ini Islam menjawab pertanyaan mendasar  diatas sebagai berikut, dari mana manusia dan kehidupan berasal ? dari tuhan yaitu Allah SWT pemilik seluruh yang ada di bumi dan dilangit. Untuk apa dan dunia diciptakan ? untuk beribadah ke pada Allah SWT. Kemana manusia dan kehidupan setelahnya ? akan kembali kepada Allah SWT. Terlihat jelas dan terdapat ciri khas pada setiap jawaban pemikiran yang telah di paparkan di atas, islam menganggap bahwa manusia di ciptakan tidak lain dan tidak bukan untuk beribadah ke pada Allah. Maka wajib bagi manusia untuk tunduk dan taat kepada setiap perintah dan aturan Allah dan Rasulnya.

Ketika kita menelaah jawaban ke tiga ideologi besar tadi jawaban dari Sosialis dan kapitalisme menjawab pertanyaan ke dua adalah untuk bersenang-senang sedangkan islam menjawab untuk beribadah, jawaban dari sosialis dan kapitalisme menunjukkan bahwa manusia adalah sosok yang hebat dan tanpa memiliki kelemahan sedikitpun padahal islam menganggap bahwa manusia adalah mahkluk yang lemah dan terbatas, maka di butuhkan aturan yang mampu mengatur manusia yang lemah, tentunya bukan aturan yang berasal dari makhluk dan harus berasal dari sang khalik atau pencipta. Sebab yang menciptakan kita lebih tahu apa yang kita butuhkan.

Terkait visi kita sebagai mahasiswa, sebenarnya sikap apa yang harus kita ambil setelah mengerti tentang konsep pemikiran 3 ideologi besar dunia ! Tentu kita tidak ingin mengambil pemikiran rusak seperti Sosialisme-Komunis yang jelas-jelas mengingkari adanya tuhan maupun Kapitalisme-Sekuler yang jelas meniadakan keberadaan tuhan pada setiap waktu, tuhan hanya ada di dalam tempat-tempat ibadah, namun ketika berkaitan urusan dunia tuhan tidak boleh ikut campur. Maka sudah jelas kita harus memilih Islam sebagai pemikiran yang benar. Sebab konsep dalam Islam untuk mencapai visi yang baik adalah hanyalah dengan mengharap ridho Allah semata. Jadi kuliah bukan hanya mengharapkan nilai materi, tetapi haruslah selalu memiliki nilai ruhiyah artinya kita kuliah berniat karena untuk ibadah, kesadaran kita terhadap Allah akan selalu menjadikan setiap aktivitas tidak akan menjadi sia-sia. Jadi wajar jika Islam mengharuskan kita untuk mengingat atau berzikir kepada Allah. Visi yang benar adalah visi yang menjadikan kita sebagai mahasiswa yang taat terhadap syari’at Allah yang berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Kuliah maupun belajar, dan bekerja sekalipun harus di awali dengan niat ibadah, sebab mencari ilmu adalah salah satu kewajiban dari banyaknya syari’at Allah yang di berikan ke manusia.

Namun, haruskah kita mencukupkan hanya dengan visi tersebut. Tentu tidak sebagai seorang muslim bukan hanya visi yang kita pikirkan, melainkan kepribadian adalah salah satu dari banyak hal yang harus di perhatikan oleh kita sebagai manusia. Rasulullah adalah sosok diri yang dapat dijadikan contoh bukan hanya oleh kaum muslim terkhusus, namun kaum non-muslim pun dapat mencontoh perilaku dan ahlak beliau karena Rasulullah adalah Uswatun Khasanah. Seorang muslim haruslah memiliki kepribadian yang sesuai dengan syari’atnya sebab Rasulullah bersabda dalam hadist, Anas bin Malik riwayat Ahmad dengan sanad yang shahih, beliau berkata; Ada seorang laki-laki yang datang kepada Rasulullah saw. Dia berkata; “Wahai Rasulullah, ada seorang yang mencintai orang lain, tapi dia tidak mampu beramal seperti amalnya.” Maka Rasulullah bersabda:
{الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ}
Seseorang akan bersama dengan orang yang dicintainya.

Jadi sungguh beruntung bagi mereka kaum muslim yang mengidolakan sosok baginda nabi Muhammad saw, tak ada kesia-siaan. Semoga kita dikumpulkan kelak di syurga bersama para nabi dan syuhada, amin. Dengan adanya hadist ini, sepertinya jelas kita sebagai kaum muslim harus berhati-hati dalam mengidolakan sosok manusia yang lain, jangan sampai sosok yang kita idolakan ternyata jauh dari apa yang diharapkan. Tidak sesuai dengan syari’at Allah, justru kepribadiannya sangat buruk. Syeikh Taqiyuddin An-Nabhani menjelaskan dalam kitabnya Syakhsiyah Islamiyah (Kepribadian Islam) “Kepribadian setiap manusia terbentuk dari aqliyah (pola pikir) dan nafsiyah (pola sikap). Menurut beliau, kepribadian tidak ada kaitannya dengan bentuk tubuh, aksesoris dan sejenisnya. Semua yang ada pada diri manusia hanyalah penampakan kulit luar belaka. Jadi merupakan kedangkalan berpikir bagi orang yang mengira bahwa aksesoris, bentuk tubuh salah satu yang membentuk kepribadian seseorang. Manusia adalah makhluk yang istimewa disebabkan akalnya, dan perilaku seseorang adalah menunjukkan tinggi rendahnya akal seseorang, karena perilaku seseorang tergantung pada mafahim (pemahaman/persepsi)nya, maka dengan sendirinya tingkah laku berkaitan erat dengan apa yang telah di pahami sebelumnya sebab kedua hal tadi tidak dapat di pisahkan. Masuknya pemikiran barat telah menyebabkan pergeseran nilai kepribadian dan tingkah laku seseorang, ketika para ilmuwan Barat mencoba menjabarkan seputar masalah kepribadian tinggi rendahnya seseorang, maka muncullah tabel penilain yang secara pemahaman islam sebenarnya sangat merusak. 

Bagaimana tidak ketika kepribadian seseorang ditentukan oleh hal-hal berikut:
1.      Nilai-nilai fisik (postur tubuh, cara berjalan, bentuk hidung, mata, letak tahi lalat, dsb).
2.  Nilai-nilai non fisik (bentuk pakaian, warna kesukaan, makanan-minuman, saat kelahiran, adat-istiadat, dsb).
3.      Nilai-nilai genetik (orang tua pintar, seniman, dsb).
4.      Nilai-nilai eksternal lainnya (pendidikan, ekonomi, kondisi sosial-politik, dsb).

Maka sudah jelas bahwa yang ditanamkan para pemikir dan ilmuwan barat adalah kesalahan fatal bila seorang manusia di tentukan kepribadiannya melalui nilai-nilai rusak. Jelas kita sebagai seorang muslim harus menolaknya karena tidak sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Hadist. Maka berdasarkan pola pikir dan pola sikap tadi muncullah namanya kepribadian, kepribadian yang disebabkan pemahaman kita terhadap akidah dan dari akidah muncullah berbagai pemahaman-pemahan. Islam telah sempurna mengatur masalah kepribadian, sungguh merugi jikalau kita sebagai seorang muslim masih enggan mengambil Islam sebagai jalan hidup. Sosok mahasiswa adalah sosok yang masih memiliki idealisme yang tinggi, maka berjuanglah dengan visi Islam dan Kepribadian Islam. Bukan hanya menjadikan sosok diri yang dirindukan ummat, namun jadilah sosok yang dirindukan oleh jannahnya. Semoga Allah selalu merahmati para pejuang Islam dimanapun engkau berada.


Referensi:
Iskandar, B. Arief. 2014.Materi Dasar Islam (Islam Mulai Akar Hingga Daunnya). Bogor Utara: Al Azhar Press.
Tahrir, Hizbut. 2015. Pilar-pilar Pengokoh Nafsiyah Islamiyah. Cetakan ke-13. penerjemah; Yasin, editor; Tim HTI-Press. Jakarta Selatan: Hizbut Tahrir Indonesia. Terjemahan dari: Min Muqawimat Nafsiyah Islamiyah.
An-Nabhani, Taqiyuddin. 2007.Syakhshiyah Islam. Cetakan ke-1. Penerjemah; Zakia Ahmad, Lc, editor; Tim HTI-Press. Jakarta Selatan: Hizbut Tahrir Indonesia. Terjemahan dari: Al-Syakhshiyah al-Islamiyah, Cet. Dar al-Ummah.
Share on Google Plus

About admin

LDK LK SISTRA adalah sebuah Lembaga Dakwah Kampus yang berada di Kampus UNCP, Asas geraknya adalah Islam yang dijadikan sebagai sebuah Ideologi yang sesuai dengan Al-qur'an dan As-Sunnah.

0 komentar:

Post a Comment