Oleh : Faizal Riyadi (Mahasiswa Teknik Informatika, Koordinator Div. Dakwah & Kaderisasi LDK LK-Sistra UNCP)
Setiap insan yang hidup di dunia pasti mendambakan atau menginginkan sebuah ketentraman, ketenangan, kesejahteraan dan kedamaian dalam hidup. Namun, setiap insan yang telah diberikan ataupun telah merasakan indahnya ketenangan dan kenikmatan, terkadang ia lupa untuk mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia kepada mereka.
Disaat diri kita merasakan kesusahan, terkena musibah, dan hal lainnya yang dimana kita selalu mengadu kepada Allah SWT.
"Ya Allah, mengapa hidup hamba seperti ini, mengapa engkau berikan cobaan semacam ini kepada hamba-Mu”,
“Ya Allah, salah apakah hamba kepada-Mu, sehingga hamba seperti ini."
Ia akan selalu ingat kepada Allah SWT dan selalu berdoa kepada-Nya dan mereka akan mengeluh seperti itu, tidak dipungkiri lagi. Namun, setelah Allah SWT memberikan karunia (sukses) kepada-Nya, ia akan lupa bahkan tidak lagi berdoa kepada-Nya maupun mengucap rasa syukur kepada Allah SWT.
Pada hakekatnya, tugas utama manusia di kehidupan dunia ini adalah Mengabdi pada Allah SWT. Allah ber-Firman:
"Sesunggunhnya Shalatku, Ibadahku, Hidupku dan Matiku hanya untuk Allah semata" (TQS. Al An'aam : 162)
"Ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu" (TQS. Al-Baqarah : 152)
Jadi, mengingat Allah bagi umat Islam yang ber-iman, adalah sebenarnya bukan kehendak manusia itu sendiri melainkan adalah merupakan perintah dari Allah SWT sebagai pencipta dan pemilik seluruh umat manusia dan alam semesta.
"Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri" (TQS. Al-Hasyr : 19)
Janganlah manusia sampai melupakan diri dari mengingat Allah, melupakan Allah karena kehidupan dunia, harta, anak istri, serta dari kesibukan ber-ikhtiar, usaha, pekerjaan dan kegiatan dunia yang kita lakukan sehari-hari. Merugilah bagi manusia tersebut karena ulahnya sendiri, sehingga Allah melupakannya, dan Allah tidak ingin diingat oleh manusia tersebut. Naudzubillah, semoga kita tidak termasuk dalam golongan tersebut.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi" (TQS. Al-Munaafiquun : 9)
Didalam kehidupan dunia yang terdiri dari beraneka ragam kegiatan, bermacam-macam aktivitas keseharian atau rutinitas yang padat, maka cara untuk mengingat Allah ini dirasa sangatlah mudah, dan dapat dilakukan setiap saat, dimana saja dan kapan saja.
Dengan selalu ingat Allah, hidup kita akan bertabur cahaya Allah. Dengan selalu ingat Allah, kita akan meraih begitu banyak kebaikan dari Allah. Dengan selalu ingat Allah, kita akan merasakan kebahagiaan di dunia dan akhirat. inilah amalan yang menjadi rahasia dan kunci sukses kehidupan Rasulullah, para sahabat dan generasi Rabbani. Karena, aktivitas kehidupan mereka tidak melalaikannya dari selalu ingat Allah SWT.
0 komentar:
Post a Comment